Ketahanan terhadap suhu dan tekanan untuk meningkatkan efisiensi kerja F-class 1UEW kumparan perekat diri medis elektronik industri

Deskripsi Singkat:

Sebagai kawat berenamel khusus, kawat berenamel berperekat mudah dibuat karena kinerja pemrosesannya yang khusus. Kumparan luka dapat diikat dan dibentuk setelah pemanasan atau perlakuan pelarut, sehingga sangat populer dan banyak digunakan dalam pembuatan berbagai kumparan elektromagnetik berbentuk kompleks atau tanpa bingkai. Penerapan kawat enamel berperekat juga membawa manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan. Dapat menyederhanakan proses pembentukan kumparan, meningkatkan efisiensi kerja, menghemat energi, meningkatkan pencemaran lingkungan, dan kondusif untuk produksi industri.


Detail Produk

Label Produk

Nama produk: koil perekat diri berenamel F-class 1UEW

Nama Produk: Kumparan berperekat berenamel kelas F 1UEW

·Kawat enamel berperekat (self-adhesive wire), juga dikenal sebagai kawat self-melting, memiliki lapisan tambahan cat berperekat pada permukaan kawat enamel.

·Sangat sulit untuk membuat kumparan tanpa bingkai berbentuk rumit yang digunakan pada TV awal dan beberapa motor mikro dengan kabel berenamel biasa. Proses pembuatan kumparan jangkar jenis ini agak aneh. Pertama, belitan tunggal harus diolah dan dibentuk, kemudian setiap belitan yang terbentuk dibentuk menjadi belitan jangkar. Metode pembentukan belitan tunggal dulunya adalah dengan mengoleskan perekat pada permukaan luar kawat berenamel untuk menempelkannya pada cetakan, lalu memanggang dan membentuknya. Proses pembentukan belitan motor telah mencapai hasil ekonomi yang sangat baik. Ini banyak digunakan dalam komponen utama produk elektronik seperti motor tanpa biji, kumparan berperekat, motor mikro, transformator elektronik, sensor, dan komponen elektronik. Promosi armature dan armature transformator.

Proses pengikatan:

Lapisan berperekat yang dilapisi pada permukaan kawat berperekat dapat menghasilkan daya rekat melalui aksi suhu tinggi atau pelarut kimia.

Ikatan suhu/panas tinggi:

Semua lapisan berperekat Elektrisola dapat direkatkan dengan pemanasan. Kawat dapat dipanaskan langsung dengan udara panas selama proses penggulungan, atau kumparan yang digulung dapat dipanaskan melalui oven, atau arus dapat dialirkan ke kumparan setelah penggulungan selesai. Prinsip dari semua metode ini adalah memanaskan kumparan belitan hingga suhu sedikit di atas suhu leleh lapisan berperekat, sehingga lapisan berperekat meleleh dan mengikat kabel menjadi satu. Pengikatan melalui udara mempunyai keuntungan karena tidak memerlukan proses pengikatan sekunder setelah penggulungan. Metode ini hemat biaya dan terutama digunakan untuk kabel berperekat dengan dimensi lebih kecil dari 0,200 mm. Metode ini menjadi lebih populer selama beberapa tahun terakhir dengan berkembangnya jenis lapisan perekat bersuhu sangat tinggi.

Ikatan oven:

Ikatan oven dilakukan dengan memanaskan kumparan luka. Kumparan masih tetap menempel pada perlengkapan atau perkakas selama penggulungan, dan seluruh kumparan dipanaskan secara merata di dalam oven pada suhu yang sesuai dan waktu yang cukup, lalu didinginkan. Waktu pemanasan tergantung pada ukuran kumparan, biasanya 10 hingga 30 menit. Kerugian dari pengikatan oven adalah waktu pengikatan sendiri yang lebih lama, langkah-langkah proses tambahan, dan kemungkinan tuntutan yang lebih besar pada jumlah perkakas yang dililitkan dengan kawat.

Ikatan elektro:

Hal ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik ke kumparan yang sudah jadi dan menghasilkan panas melalui hambatannya untuk mencapai suhu ikatan yang tepat. Tegangan dan waktu pemberian energi bergantung pada ukuran kawat dan desain kumparan dan oleh karena itu perlu dikembangkan secara eksperimental untuk setiap aplikasi spesifik. Metode ini memiliki kelebihan kecepatan cepat dan distribusi panas seragam. Biasanya cocok untuk kawat berperekat dengan ukuran diameter kawat lebih besar dari 0,200 mm.

Ikatan pelarut:

Lapisan berperekat tertentu dapat diaktifkan menggunakan pelarut tertentu selama proses penggulungan kumparan. Saat berliku, kain kempa yang direndam dalam pelarut ("belitan basah") biasanya digunakan untuk melunakkan lapisan berperekat. Proses ini memerlukan penggunaan perkakas untuk menahan kumparan pada tempatnya, dan kumparan diikat menjadi satu setelah pelarut mengering. Kumparan kemudian harus dipanaskan dalam oven selama satu siklus untuk menguapkan sisa pelarut dan menyelesaikan proses pengawetan lapisan berperekat untuk mendapatkan kekuatan ikatan yang optimal. Jika masih ada pelarut yang tersisa di dalam koil, hal ini dapat menyebabkan koil rusak dalam waktu lama.

15

  • Sebelumnya:
  • Berikutnya:

  • Tulis pesan Anda di sini dan kirimkan kepada kami