Kawat terdampar warna tembaga telanjang multi-untai berenamel kelas tahan suhu tinggi pengisian cepat catu daya untuk kendaraan energi otomotif
kawat terdampar
1, Struktur dan material
1. Kawat terdampar: juga disebut kawat multi-untai, mengacu pada untaian konsentris dari beberapa helai kawat berenamel tunggal dengan spesifikasi yang sama, dan arah untaian setiap lapisan dibalik secara bergantian.
2. Panjang untai: perbandingan jarak pengukuran efektif yang ditetapkan dengan jumlah lilitan yang diputar adalah panjang puntir (pitch) kawat yang dipilin
3. Jumlah saham: sebagaimana ditentukan oleh nasabah;
4. Arah puntiran: mengacu pada arah pengambilan dalam proses produksi, yang secara umum dibagi menjadi positif (S), yaitu searah jarum jam, dan mundur (Z), yaitu berlawanan arah jarum jam.
2[UNK] Standar aplikasi
Lihat IEC JIS GB dan standar kawat berenamel lainnya
3、Spesifikasi inspeksi
1. Persyaratan penampilan: tampilan visual mengkilap, tanpa kerusakan mekanis pada lapisan cat, tidak mudah mengikis lapisan cat dengan paku, tidak ada kawat longgar yang terpuntir, lompatan dan fenomena lainnya, dan pengkabelan rapi dan bagus.
2. Persyaratan panjang puntir: ambil sampel 500mm, sisakan jarak 100mm di kedua ujung sampel 500mm, ambil seutas kawat enamel dari ujung awal untuk dilonggarkan, dan secara bertahap kendurkan jumlah lilitan dari ujung a ke ujung b, dan catat perbandingan jumlah putaran dengan jarak yang diukur. Nilai yang diperoleh adalah panjang puntiran kawat enamel yang terdampar, diambil satu tempat desimal, dan toleransi umum adalah ± 1 mm.
3. Metode perhitungan diameter luar kawat pilin Z: D=1,155 ×√ N × d
D=kawat pilin Z koefisien diameter luar besar=1,155 N=jumlah helai kawat pilin d=kawat berenamel tunggal Z koefisien diameter luar besar jadi=1,155
Rumus perhitungan ini hanya dapat digunakan sebagai referensi.
4. Pemeriksaan tegangan tembus kawat pilin berenamel: lipat setiap sampel dengan panjang 500MM menjadi dua dan putar sesuai pengaturan pada Tabel 1. Setelah memutar, potong ujung sampel dan sisakan panjang tengah 120MM. Ujung kawat dibagi menjadi dua sesuai dengan jumlah helainya. Salah satu ujungnya dalam keadaan sirkuit terbuka, dan ujung lainnya dicelupkan ke dalam timah sebagai ujung pengukur. Jepit salah satu bagian pencelupan timah dengan elektroda positif dan bagian lainnya dengan elektroda negatif, lalu buka sakelar instrumen untuk pengujian. Prinsipnya adalah menaikkan tegangan secara merata hingga lapisan film cat sampel rusak. Saat ini, nilai yang ditampilkan pada instrumen adalah nilai tegangan sampel.
5. Kawat berinsulasi terdampar terbuat dari kawat berenamel multi-untai melalui mesin terdampar, dan tegangannya harus ditentukan sesuai dengan jumlah untai. Standar tegangan akan diturunkan seiring bertambahnya jumlah untaian. Untuk lebih jelasnya, kalikan perbandingannya sesuai dengan standar kawat enamel. Lihat (JISC3202-1994).
5.1 Jika jumlah helai (N) kurang dari 20, tegangan tembus kawat pilin adalah V=tegangan tembus kawat berenamel tunggal * 90%.
5.2 Jika jumlah helai adalah 20 ≤ N < 60, tegangan rusaknya kawat terdampar V = tegangan rusaknya kawat berenamel tunggal * 80%.
5.3 Jika jumlah helai adalah 60 ≤ N < 120, tegangan tembus kawat pilin V=tegangan tembus kawat berenamel tunggal * 70%.
5.4 Jika jumlah helai N ≥ 120, tegangan rusaknya kawat terdampar V=tegangan rusaknya kawat berenamel tunggal * 60%.